My Muse

Rabu, 06 Januari 2016

Kepemimpinan Dalam Organisasi

Arti Penting Kepemimpinan

Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan. Kepemimpinan meliputi memotivasi dan berkomunikasi dengan para pekerja, baik secara perorangan maupun kelompok. Kepemimpinan mencakup membina hubungan yang erat hati demi hati dengan orang-orang, membantu membimbing dan menginspirasi mereka ke arah pencapaian tujuan-tujuan tim dan organisasi.Kepemimpinan dijalankan dalam tim, departemen, dan divisi, begitu pula pada tingkat atas dari organisasi-organisasi yang besar.Kepemimpinan akan berjalan secara efektif dan efisien apabila dilaksanakan oleh seorang pemimpin yang jujur, bertanggung jawab, transparan, cerdas, memahami tugas dan kewajibannya, memahami anggotanya, mampu memotivasi, dan berbagai sifat yang baik yang terdapat dalam diri seorang pemimpin


Tipe kepemimpinan orang tua

Setiap orang tua dalam suatu keluarga memiliki tipe kepemimpinan yang berbeda-beda, ada orang tua cenderung otoriter, ada orang tua yang penuh dengan kompromi dengan anak-anaknya (demokratis) dan ada pula orang tua cenderung memberikan kebebasan pada anak-anaknya.

Ciri kepemimpinan orang tua yang otoriter

Buku Menuju Keluarga Sakinah dijelaskan bahwa “Ciri kepemimpinan yang otoriter adalah (a) Menuntut kepatuhan mutlak anak, (b) Pengawasan ketat terhadap anak dalam segala kegiatannya, (c) Memperhatikan hal-hal yang spele dan (d) Banyak mengeritik anak” (salam, 2000 : 81). Selanjutnya dalam buku Psikologi Pendidikan Mengutamakan Segi-segi Perkembangan dijelaskan bahwa : “Ciri kepemimpinan yang otoriter adalah (a) Semua halo ditentukan oleh gurunya (orang tuanya), (b) Tiap langkahnya ditentukan oleh pemimpin (orang tua), (c) Pemimpin membagikan tugas, (d) Pemimpin memuji atau memberikan kritik secara pribadi, dia bersikap tanpa menghiraukan” (Soetoe, 1982 : 39). Pendapat di atas, menunjukkan bahwa kepemimpinan yang otoriter orang tua terlalu menuntut kepathan, ketaatan dan banyak memberikan kritikan-kritikan kepada anak-anaknya walaupun hal-hal yang sepele dan bahkan juga orang tua suka bertindak kejam tanpa menghiraukan anak-anaknya.

Ciri kepemimpinan orang tua yang demokratis

Kepemimpinan orang tua yang demokratis ini, orang tua lebih banyak menyelesaikan sesuatu dengan jalan damai, penuh dengan kasih sayang, selalu memebrikan nasehat dan dorongan pada anak-anaknya. Hal ini sesuai dengan pendapat seorang ahli dalam Psikologi Endidikan Mengutamakan Segi-segi Perkembangan dijelaskan bahwa :
Ciri kepemimpinan yang demokratis adalah (a) Semua diputuskan secara bersama, (b) Aktivitas dilakukan bersama-sama pada permulaan, pola aktivitas selanjutnya telah digariskan apabila diperlukan bantuan, orang tua bertindak dengan memberikan beberapa alterlatif, (c) Tiap anggota keluarga bebas memilih dan pembagian tugas dilakukan melalui perundingan dan (d) Pemimpin bersikap obyektif, adil dalam teguran dan pujian, berusaha mengenai anggotanya (Soetoe, 1982 : 39).Disamping itu dalam buku Menuju Keluarga Sakinah yang mengatakan bahwa : “Ciri kepemimpinan yang demokratis adalah (a) Menunjukkan perhatian dan kasih sayang, (b) Berperan serta dalam kegiatan anak, (c) Perhatian terhadap prestasi sekolah anak, (d) Persaya pada anak, (e) Tidak terlalu banyak mengharapkan dari anak dan (e) Memberi dorongan dan nasehat kebijaksanaan pada anak” (Salman, 2000 : 80-81).

Ciri kepemimpinan orang tua yang liberal (laisez faire)

Dalam buku Psikologi Perkembangan Mengutamakan segi-segi perkembangan dijelaskan bahwa :Ciri kepemimpinan yang laisez faire/laisez passer adalah (a) Kebebasan penuh tiap-tiap anggota kelompok, (b) Memberikan penerangan (nasehat) bila diminta, (c) Pemimpin tidak turut campur sama sekali, (d) Pemimpin tidak memberikan komentar atas aktivitas kelompok atau anggota kelompok, kecuali diminta dan tidak berusaha mencampuri hal-hal yang terjadi” (Soeitoe, 1982 : 39)

TIPE KEPEMIMPINAN

1.      Tipe Otoriter

Kelebihan:
  • Keputusan dapat diambil secara cepat
  • Mudah dilakukan pengawasan
Kelemahan:
  • Pemimpin yang otoriter tidak menghendaki rapat atau musyawarah.
  • Setiap perbedaan diantara anggota kelompoknya diartikan sebagai kelicikan, pembangkangan, atau pelanggaran disiplin terhadap perintah atau instruksi yang telah diberikan.
  • Inisiatif dan daya pikir anggota sangat dibatasi, sehingga tidak diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.
  • Pengawasan bagi pemimpin yang otoriter hanyalah berarti mengontrol, apakah segala perintah yang telah diberikan ditaati atau dijalankan dengan baik oleh anggotanya.
  • Dominasi yang berlebihan mudah menghidupkan oposisi atau menimbulkan sifat apatis.

2. Tipe Laissez-faire (Bahasa Perancis  : “biarkan mereka sendiri”)


Kelebihan:
  • Keputusan berdasarkan keputusan anggota
  • Tidak ada dominasi dari pemimpin
Kekurangan:
  • Pemimpin sama sekali tidak memberikan control dan koreksi terhadap pekerjaan bawahannya.
  • Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan sepenuhnya kepada bawahannya tanpa petunjuk atau saran-saran dari pemimpin. Dengan demikian mudah terjadi kekacauan dan bentrokan.
  • Tingkat keberhasilan anggota dan kelompok semata-mata disebabkan karena kesadaran dan dedikasi beberapa anggota kelompok, dan bukan karena pengaruh dari pemimpin.
  • Struktur organisasinya tidak jelas atau kabur, segala kegiatan dilakukan tanpa rencana dan tanpa pengawasan dari pimpinan.

3. Tipe Demokratis


Kelebihan:
  • Dalam melaksanalan tugasnya, ia mau menerima dan bahkan mengharapkan pendapat dan saran dari kelompoknya.
  • Ia mempunyai kepercayaan pula pada anggotanya bahwa mereka mempunyai kesanggupan bekerja dengan baik dan bertanggung jawab.
Kekurangan:
  • Proses pengambilan keputusan akan memakan waktu yang lebih banyak.
  • Sulitnya pencapaian kesepakatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan

Ada 3 faktor yang mempengaruhi yang telah dilansir oleh M. Asrori Ardiansyah, M.Pd, yaitu:

a.         Faktor Kemampuan Personal

Dalam kepemimpinan, faktor pribadi yang berupa berbagai kompetensi yang dimiiliki sangat mempengaruhi proses kepemimpinannya. Dalam hal ini, konsepsi kepemimpiinan umumnya sangat memusatkan perhatian kepada pribadi pemimpin dengan berbagai kualitas/kemampuan yang dimilikinya. Faktor ini juga dalam pengertian bahwa para pemimpin mempunyai kemampuan menginternalisasi visi dan misi organisasi kedalam pribadi mereka. Pemimpin tidak hanya pandai untuk mengajak anggota organisasi untuk menjadi bagian dari visi dan misi dengan menginternalisasi visi dan misi tersebut tetapi ia juga harus menjadi model yang berhasil menginternalisasi visi dan misi organisasi kedalam pribadinya sendiri.

b.         Faktor Jabatan

Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat dihindari terlebih dalam kehidupan modern saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua orang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak maka akan kalah pengaruh. Sama-sama mempunyai jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan mempunyai pengaruh yang berbeda.

c.         Faktor Situasi dan Kondisi

Disaat situasi tidak menentu dan kacau akan lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang karismatik. Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena anggota organisasi yang tidak berkepribadian progresif maka perlu pemimpin transformasional. Situasi khusus selalu membutuhkan tipe kepemimpinan yang khusus pula. Seorang pemimpin dalam hal ini harus memiliki fleksibilitas yang tinggi terhadap situasi dan kondisi yang menyertai para bawahannya. Bila tidak, maka yang akan muncul bukan komitmen (kepatuhan) tetapi resistensi (perlawanan) dari para bawahan yang pada akhirnya berakibat pada tidak efektifnya suatu kepemimpinan. Pemahaman terhadap situasi dan kondisi ini sangat penting bagi seorang pemimpin sehingga gaya kepemimpinannya tidak selalu monoton. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus memahami dengan baik tipe Kepemimpinan Situasional atau dalam bahasanya Fidler disebut dengan gaya Kepemimpinan Kontingensi.


DAFTAR PUSTAKA
http://libraez.blogspot.co.id/2012/12/makalah-kepemimpinan_842.html
https://rezaalfian26.wordpress.com/category/tugas-softskill

Tidak ada komentar:

Posting Komentar